Solor, 22 Agustus 2024 Desa Nuhalolon menggelar acara peluncuran buku berjudul “Religiositas, Etika Moral, dan Nilai Sosial dalam Ritus Reka Wata: Refleksi Kultural Masyarakat Nuhalolon” yang ditulis oleh Vinsensius Bawa Toron, M.Th, Dosen STP Reinha Larantuka. Acara yang dihadiri oleh tokoh-tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh religius, serta Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan unsur-unsurnya, termasuk Kepala Desa beserta stafnya. Dalam bedah buku yang dipandu oleh Jhoanis Bela Wolor, S.Pd., buku ini mendalami nilai-nilai kultural yang melekat dalam kehidupan masyarakat Nuhalolon.
Salah satu poin penting yang dibahas dalam bedah buku adalah kesepakatan tokoh-tokoh adat untuk menggunakan istilah “reka wata” sebagai bagian dari tradisi masyarakat Nuhalolon, menggantikan istilah “reke ubu nalek” (tunas baru). Keputusan didasarkan pada keyakinan bahwa istilah “reka wata” lebih mencerminkan tradisi sehari-hari masyarakat Nuhalolon yang telah dikenal oleh nenek moyang mereka.
Dalam sambutannya, Markus Keray, Kepala Desa Nuhalolon, menyampaikan harapannya bahwa penerbitan buku ini akan menjadi sarana promosi budaya desa. Pemerintah Desa Nuhalolon berencana memanfaatkan kekayaan tradisi ini dengan memperkenalkannya melalui situs web resmi desa, dengan tujuan menarik wisatawan untuk berkunjung dan menjadikan Nuhalolon sebagai destinasi budaya.