Larantuka, 25 November 2024 – Hari ini menjadi momen penting bagi Sekolah Tinggi Pastoral (STP) Reinha Larantuka yang menjalani asesmen lapangan akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Prof. Dr. Ris’an Rusli, MA, dan Prof. Robert Setio, Ph.D., sebagai tim asesor, didampingi Wuriyanti, S.Pd., dan Putra Iman Saro Zandroto, perwakilan tim monitoring dan evaluasi (Monev) dari Bimas Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia. Kehadiran Tim disambut hangat oleh Ketua STP, para dosen, tenaga kependidikan, Yayasan Perguruan Tinggi Henricus Leven, dan mahasiswa yang hadir dalam acara pembukaan di Aula STP Reinha Larantuka.
Dalam sambutan penuh makna, Dr. Hermania Bhoki, S.Fil., M.Pd., Ketua STP Reinha Larantuka, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada para asesor dan tim Bimas Katolik. “Kehadiran Bapak-Bapak profesor di Flores Timur adalah sebuah kehormatan besar bagi kami. Proses asesmen lapangan bukan sekadar formalitas, melainkan langkah untuk kemajuan STP Reinha Larantuka. Kami sangat mengharapkan masukan dan rekomendasi yang membangun demi peningkatan kualitas pendidikan kami,” ungkapnya dengan penuh harap.
Sementara itu, Prof. Dr. Ris’an Rusli, MA, dalam sambutannya, menyampaikan tujuan kedatangan tim asesor, yaitu untuk melihat secara langsung dan menilai sejauh mana standar pendidikan telah diterapkan. “Kami hadir di sini untuk membantu institusi ini menemukan pijakan yang lebih kokoh dalam mengembangkan kualitas pendidikan. Semoga hasil dari asesmen ini menjadi bahan refleksi sekaligus motivasi untuk melangkah lebih maju,” ujarnya.
Acara puncak ditandai dengan penandatanganan berita acara asesmen lapangan oleh tim asesor dan Ketua STP Reinha Larantuka, disaksikan oleh tim monitoring dan evaluasi (Monev) dan seluruh civitas akademika. Dengan harapan besar, STP Reinha Larantuka kini menanti hasil akreditasi yang diharapkan akan semakin memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi yang bermanfaat dan berdedikasi bagi pembangunan sumber daya manusia di Flores Timur, NTT, dan Indonesia.