

Dirjen Bimas Katolik: Dua Tantangan Bagi
Wisudawan-Wisudawati
Ketika memberikan sambutan pada acara sarjana strata 1
STP Reinha Larantuka, 6 Pebruari 2021, Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama
RI, Bapak Yohanes Bayu Samodro, mengajak para wisudawan-wisudawati untuk
merefleksikan secara mendalam dua tantangan yang bakal dihadapi. Pertama, para wisudawan-wisudawati telah
masuk dalam era revolusi 4.0. pada gilirannya, akan memasuki era society 5.0.
Menghadapi tantangan ini, Dirjen mengajak para wisudawan-wisudawati untuk
membekali diri dengan sepuluh keterampilan yang dibutuhkan agar bisa berhasil
di era revolusi industri 4.0. Menurut Dirjen, sepuluh ketrampilan tersebut
adalah kemampuan untuk memecahkan masalah yang rumit (complex problem
solving), berpikir kritis (critical thinking), kreativitas,
trampil dalam manajemen manusia,
mampu berkoordinasi dengan orang lain,
memiliki kecerdasan emosional, pengambilan keputusan, orientasi layanan,
negosiasi, dan cognitive flexibility.
“Saya pastikan jika anda memiliki 10 ketrampilan ini,
maka Anda akan mampu bersaing dan tampil unggul ditengah persaingan dunia kerja
yang sangat ketat dan kompleks,” tegas Bayu.
Selain tantangan tersebut, menurut Bayu masih tersisa satu tantangan lain yang bakal dihadapi para wisudawan-wisudawati. “Anda ditantang secara akademis dan Moral spiritual. Artinya Gelar akademis menunjukan keahlian sekaligus kualitas moral spiritual anda. Perpaduan dari kedua kualitas ini menjadikan anda sebagai agent of social control. Dengan demikian seiring dengan perubahan status anda hari ini, berubah pula tanggung jawab yang saudara pikul. Tanggungjawab yang dimaksud adalah tanggung jawab sosial”, urai Bayu (Anselmus D. Atasoge).